Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Belum Jadi

Pemikiran itu hampir membuahkan hasil. Hasil yang sebenarnya memang direncanakan jauh-jauh hari, namun Para Penjaga menyatakannya belum. Belum pantas lagi untuk bertanggung jawab atas kejadian-kejadian yang akan menghabiskan tinta pena. Sebenarnya Sembilan yang dulu cukup mampu menjadi peta sebagai pedoman, mmm… walaupun kurang. Setidaknya tepat di hari itu, banyak scene seru yang sudah dibayangkan akan memenuhi memori baru yang besar ini, namun batal. Dia tersenyum, di sini juga. Sejenak melambat, berpikir semuanya tidak selalu berurutan seperti apa yang sudah direncanakan. Akan ada saat kembali menyatu dengan Sembilan melewati jalur jauh agar semuanya siap pada hitungan ke sekiannya, mungkin Satu, Dua atau lainnya. Dalam hati mengaminkan. Ada hal lain, sesuatu yang sesak merambat. Ulu hati yang dicarinya. Dulu Orang Kuning bertanya, kenapa masih basah padahal hanya empat kali Tiga Puluh? Sebetulnya, ya. Sampai ketika seorang teman berucap langsung ke dasar yang paling dasar, r