Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Ikhlaskan

Gambar
Punya helm? Pernah ngalamin kehilangan helm? Ini kejadiannya terjadi seminggu lalu. Hiks, sedihnya aja masih kerasa sampai sekarang. Helm tercinta, yang sudah hampir dua tahun menemaniku kemanapun angin menuntunku (halah) hilang ditilep orang kurang ajar. Hilangnya di parkiran fakultas saya. Padahal udah hampir satu semester saya parkir di sana, dan ga nyangka aja bakal dapet musibah kehilangan helm. Huhuhuhu... Awal masuk parkiran udh punya feeling beda. Pengen parkir di sisi depan kok malah motor saya bawa ke sisi kanan. Ya udah, akhirnya motor saya parkir di sisi kanan dan menggantungkan helm di gantungan di bawah jok motor (seperti biasa). Tapi mungkin ada yang beda aja, sampai saya nyuekin dan berpikir positif dan berlalu masuk ke jurusan. Ini waktu pagi sekitar jam 9. Siangnya, pas mau sholat Zuhur ke mesjid kampus, saya kaget bukan main. Melotot ke arah motor saya yang udh ga ada helmnya lagi. Mata merah, kepala panas, hati udh pengen marah-marah. Untung ada Wicky Volanda, yang